Selasa, 02 Desember 2014

Perkawinan Arjuna dengan Sumbadra

                             Prabu Baladewa menemui Prabu Kresna di kerajaan Dwarawati. Merake berunding tentang rencana perkawinan Sumbadra. Prabu Kresna ingin mengawinkan Sumbadra dengan Arjuna. Prabu Baladewa tidak menyetujui jika ia ingin mengawinkan Sumbadra dengan Burisrawa. Prabu Kresna mengingatkan pesan Prabu Basudewa, yaitu bila Sumbadra kawin supaya dinaikan kereta emas, disertai kembang mayang kayu Dewanaru dari Suralaya, dengan diiringi gamelan Lokananta dan berpengiring Bidadari. Mempelai laki-laki menyerahkan harta kawin berupa kerbau danu. Prabu Baladewa akan mengajukan persyaratan itu kepada raja Duryodana. Prabu Kresna menyuruh Samba dan Setyaki ke Ngamarta untuk menyampaikan persyaratan itu juga.
                             Prabu Kresna masuk ke istana memberi berita rencana perkawinan Sumbadra kepada Dewi Rukmini, Dewi Jembawati dan Dewi Setyaboma. Prabu Kalapardha raja negara Jajarsewu jatuh cinta kepada Dewi Sumbadara. Raja menyuruh Kala Klabangcuring supaya menyampaikan surat lamaran ke Dwarawati. Kala Klabangcuring berangkat ditemani KalaKurandha dan Kala Kulbandha. Kyai Togog Wijamantri menjadi penunjuk jalan bagi mereka menuju ke kerajaan Dwarawati. Prabu Puntadewa raja Ngamarta, duduk dihadap oleh Wrekodara, Arjuna, Nakula dan Sadewa. Mereka menyambut kedatangan Bagawan Abyasa,Samba dan Setyaki datang menyampaikan syarat perkawinan kepada Prabu Puntadewa dan Bagawan Abyasa menyanggupinya.
Wrekodara disuruh mencari kerbau danu, kemudian Arjuna disuruh ke Kahyangan Cakrakembang untuk meminta pohon Dewandaru, gamelam Lokananta dan Bidadari. Arjuna berangkat ke Cakrakembang, ditemani para panakawan. Wrekodara berhasil memperoleh kerbau Danu di hutan Setragandamayu setelah mengalahkan Dhadhungawuk dan menghadap Sang Hyang Pramuni. Wrekodara masuk ke hutan Setragandamayu dan berhasil memperoleh kerbau danu setelah mengalahkan Dhadhungawuk dan menghadap Sang Hyang Pramuni. Wrekodara menemui Anoman di Kendalisada, ia minta kereta emas dan tiang dhomas. Wrekodara diajak ke Singgela untuk menemui Prabu Bisawarna. Prabu Bisawarna mengabulkan permintaannya. Wrekodara kembali ke Ngamarta diikuti oleh Anoman dengan  membawa kereta emas dan tiang dhomas yang diberikan oleh Prabu Bisawarna .
 Prabu Suyudana dihadap oleh pendeta Durna, Patih Sengkuni dan keluarga Korawa. Prabu Baladewa datang untuk memberitahu tentang permintaan Sumbadra. Patih Sengkuni dan Korawa pergi mencari persyaratan, kemudian Pendeta Durna diminta menemui Dewi Wilutama untuk minta pohon Dewandaru, gamelan Lokananta dan bidadari pengiring mempelai. Dalam perjalanan para Korawa berjumpa dengan Wrekodara dan Mereka ingin merebut kerbau danu. Dari itulah terjadi perkelahian antara Wrekodara dan para Korawa. Korawa tidak mampu melawan Wrekodara dan Anoman. Arjuna menghadap Hyang Kamajaya dan Dewi Ratih di Kahyangan Cakrakembang. Arjuna berhasil meminta pohon Dewandaru, gamelan lokananta dan bidadari pengiring mempelai.
Buriswara meminta untuk segera dikawinkan dengan Sumbadra kemudian Prabu Suyudana berunding dengan Prabu Baladewa. Tiba-tiba datang Patih Sengkuni dan para Korawa, mereka mengatakan telah berhasil memperoleh kerbau danu dan tiang dhomas, tetapi dirampas oleh Wrekodara. Kemudian pendeta Durna datang, ia mengatakan telah berhasil, tetapi hasil itu dirampas oleh Arjuna. Akhirnya Prabu Baladewa mengajak Burisrawa ke Dwarawati untuk dikawinkan dengan Sumbadra.
Abyasa dan Prabu Puntadewa menanti kedatangan Wrekodara dan Arjuna. Wrekodara datang memberitahu, bahwa ia telah memperoleh empat puluh kerbau danu dan telah siap di alaun-alaun. Arjuna memberitahu bahwa dewa akan mengijinkan permintaannya dan Hyang Narada datang bersama bidadari pengiring mempelai, dengan membawa pohon Dewandaru dan gamelan Lokananta. Prabu Kala Pardha raja Jajarsewu menerima laporan dari Tejamantri, bahwa para utusan telah mati di tangan Arjuna. Sehingga Prabu Kala Pardha datang ke Dwarawati untuk membununh Arjuna.
Arjuna tiba di Dwarawati dan disana telah hadir Hyang Narada, para dewa dan keluarga Pandhawa. Hyang Narada menyerahkan persyaratan yang diminta oleh Sumbadra kemudian Arjuna dipertemukan dengannya. Prabu Baladewa datang  mengawal Burisrawa, lengkap berpakaian pengantin. Prabu Kresna memberitahu bahwa Sembadra telah dikawinkan dengan Arjun dan Prabu Baladewa meminta agar perkawinan itu dibatalkan, sebab Korawa yang berhasil mendapatkan semua permintaan Sumbadra. Dan mereka membuat isu bahwa Arjuna dan Wrekodara itu yang merampas hasil mereka. Dhadhungawuk dan Hyang Narada memberi penjelasan, bahwa Wrekodara dan Arjuna yang memperoleh hasil, dan para Korawalah yang mencoba merampasnya.
Prabu Baladewa marah lalu mengamuk. Wrekodara menahan amukan Prabu Baladewa. Keluarga Korawa mencoba membantu, tetapi diserang oleh amukan kerbau danu. Korawa lari tunggang langgang, dan kembali ke Ngastina. Pergulatan Prabu Baladewa dan Wrekodara dipisah oleh Kresna. Arjuna dan Sumbadra menghadap Prabu Baladewa. Sumbadra lebih baik minta dibunuh dari pada harus cerai dengan Arjuna. Prabu Baladewa menaruh kasihan kepada adiknya, seketika hilang kemarahannya, dan merestui perkawinan adiknya.

Prabu Kala Pardha datang bersama perajurit untuk menyerang kerajaan Dwarawati. Wrekodara ditugaskan untuk memadamkan serangan musuh. Raja raksasa gugur, semua perajurit raksasa hancur, habis binasa. Kerajaan Dwarawati telah aman, kemudian berlangsung pesta perkawinan Arjuna dan Sumbadra.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar